Di
usia 25 tahun akan mulai tersadar secara sengaja (tidak).
Bahwa cinta saja tidak cukup untuk membuat sebuah hubungan berhasil kedepannya.
Ada
faktor-faktor lain yang lebih krusial dari sekadar sebuah perasaan apapun.
Hal-hal
yang tadinya dianggap remeh diawal seperti bakground
pekerjaan, backgroud keluarga,
jarak, penghasilan,
restu keluarga (besar), kesamaan cara pandang,
pola pikir,
hingga gaya hidup. Disadari atau tidak ternyata hal- hal tersebut menentukan lanjut atau
terhentinya
sebuah hubungan yang tengah dijalankan kedepannya.
Hal
ini memang terkesan remeh, tetapi jangan sampai hal yang remeh ini membuat kita
terperosok
bahkan terjerembab kedepannya.
Lebih baik dipikirkan di awal daripada ketika hal remeh tersebut menggangu kedepannya...
Di
usia 25 tahun tidak lagi bisa menjadi orang yang bertahan pada sebuah hubungan
yang
sudah jelas tidak bisa dibawa kemanapun hanya karena sudah terlanjur
menjalin
sebuah hubungan yang lama.
Tidak
bisa bertahan hanya dengan alasan-alasan yang kedepannya akan mempersulit diri
sendiri.
Tidak
bisa bertahan dengan kompromi-kompromi pembenaran yang hanya untuk
menyenangi
kelanggengan hubungan yang bersifat semu.
Di
usia 25 tahun sudah tidak bisa lagi untuk bermain-main dengan umur atau membuang waktu,
harus
jelas mau dibawa kemana arah sebuah hubungan yang hendak dijalankan ke depannya.
Di
usia 25 tahun akan mulai secara tersadar akan lebih rasional dan logis
(harus)
dengan penuh keyakinan melepaskan yang tidak bisa
diajak
untuk membangun masa depan bersama dengan visi (cita-cita) yang sama.
Sumber Tulisan: dari berbagai sumber di media sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar