Mungkin
agak berat memaknai tulisan yang akan Anda baca nantinya. Tulisan ini pun ada,
ketika tidak sengaja Penulis membaca sebuah artikel di salah satu majalah lama.
Disamping itu tulisan ini pun memang lahir dari pergulatan hati ketika para
sahabat bercerita menganai tentang kisah dari cinta atau apa pun lah yang
berkaitan dengan itu (cinta). Jujur, ini pun bukan asli tulisan Penulis. Penulis
hanya menyadurnya kembali dengan bahasa yang mungkin lebih enak untuk dibaca.
Mungkin loh yaa. Hehe. Ketika penulis membaca artikel itu memang membuat hati
terenyuh, merasa pas, dan cocok lah. Seketika itulah Penulis merasa tidak ada
salah nya untuk sekedar ditulis (diulas) kembali. Maknailah tulisan ini dengan lebih
luas dan mendalam. Jangan terjebak hanya memaknainya secara sepotong-sepotong
atau dangkal.
Dari
dulu Penulis selalu bingung apa arti atau makna kata dari cinta? Belum lagi ada
sahabat Penulis, selalu bilang ketika curhat mengenai pujaan hatinya. ‘Gw tuh cinta sama dia, bener-bener cinta’.
Nah yang paling membingungkan lagi, dia pun bilang ‘mungkin gw tuh cinta sejatinya dia’. Penulis
berpikir apa iya-ya segitunya. Sebenarnya, Cinta itu apa? Pecinta sejati itu
apa? Apakah cinta sebuah pekerjaan atau apa? Hadooh tambah bingungkan?
Hehe.
Cinta
adalah kata yang merepresentasikan seperangkat kepribadian yang utuh dan
sempurna: komitmen, emosi, dan sebuah aksi (tindakan). Komitmen adalah tentang
bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik
dan berbahagia karenanya. Ia juga emosi yang penuh kehangatan dan gelora
(gairah) karena seluruh isinya adalah semata-mata keinginan baik dari sebuah
ketulusan. Tapi ia harus bisa mengimplementasikan dalam sebuah aksi (tindakan)
nyata. Sebab komitmen dan emosi tidak merubah apa pun dalam kehidupan kita
kecuali setelah ia menjelma menjadi sebuah aksi (tindakan). Ingat, tanpa aksi
belum sah untuk dikatakan sebagai sebuah seperangkat kata dari cinta. Jadi,
cinta itu ialah komitmen, emosi, dan aksi. Ketiganya itulah yang harus saling
melengkapi. Ketiganya harus simetris berjalan beriringan.
Cinta
dalam pengertian yang luas inilah yang menjamin bahwa suatu hubungan dapat
dipertahankan dalam jangka panjang penuh kelanggengan. Tidak ada hubungan yang
dapat dipertahankan dalam jangka panjang jika kita tidak mempunyai suatu
komitmen yang lurus dan luhur bagaimana membuatnya menjadi lebih baik dari
waktu ke waktu. Kejenuhan atau kebosanan dalam suatu hubungan, mungkin terjadi
karena keduanya secara personal sama-sama sudah tidak berkembang. Karenanya
mereka sama-sama membosankan.
Cinta
adalah sebuah totalitas. Disanalah bertemunya komitmen, emosi, dan aksi
bersepakat untuk bergabung melebur jadi satu kesatuan yang utuh dan bekerja
secara kompak dan tulus bagi kebahagian dan kebaikan orang-orang yang kita
cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat
mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang
dengan kepribadian yang kuat, tangguh, dan tulus.
Mencintai
dengan begitu adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan kemapuan kepribadian
yang luar biasa. Maka para pencinta sejati selalu mengembangkan kepribadian
secara terus menerus (istiqomah).
Sebab hanya dengan begitu mereka dapat mengembangkan kualitas mereka dalam
mencintai. Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan
sejajar. Makin kuat kepribadian kita makin mampu kita mencintai dengan penuh
kekuatan. Mengandalkan perasaan saja dalam mencintai hanya akan melahirkan para
pembual yang menguasai hanya satu keterampilan yaitu sang penebar janji alias modus’er. hehe. Namun jaman sekarang orang
yang tulus malah dibilang modus, orang yang modus malah dikira tulus. Yaa
itulah aneh memang. Hehehe.
Mereka
yang ingin menjadi pencinta sejati harus terlebih dahulu membenahi dan
mengembangkan kepribadiannya. Berkomitmen atau menggagas bagaimana membuat
orang yang kita cintai atau apapun yang kita cintai tumbuh dan berkembang
menjadi selalu lebih baik, mempertahankan segala ‘keinginan baik’ kepada orang
yang kita cintai secara konsisten (istiqomah),
dan selalu berkelanjutan melakukan hal-hal untuk membahagiakan mereka, itu semua hanya mempunyai
satu makna; itu pekerjaan orang luar biasa. Cinta adalah pekerjaan orang luar
biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar