Jumat, 06 September 2013

Ya Sudahlah (Semua Ada Saatnya)



Setiap dari kita pasti punya keinginan. Punya mimpi yang indah, punya cita-cita yang luhur, dan punya harapan yang baik. Semua itu pasti ada disetiap pikiran dan hati kita. Yaa memang karena dengan itulah kita hidup, hidup untuk memperjuangkan mimpi, cita-cita, dan harapan yang kita miliki. Kita semangat, kita optimis, kita bergairah dalam hidup karena mengejar itu semua. Mengejar yang selama ini kita inginkan dan dambakan.  
 
Wajar rasanya bila kita ‘ngotot’ untuk memperjuangkannya. Keinginan wajib hukumnya untuk diperjuangkan dan diusahakan. Itu sudah harga mati yang tidak ada penawaran lagi. Namun apakah semua keinginan itu harus sesuai dengan kehendak kita? Sesuai rencana  kita? Ini yang berat, memang tidak mudah untuk menerima kenyataan. Ketika keinginan belum seperti yang kita ingini. Tidak semua keinginan berjalan sesuai dengan rencana yang telah kita atur, sedemikian rupa alurnya. Nanti setelah ini saya akan begini dan begitu. Setelah itu, hal ini yang akan saya lakukan. Abis ini akan begini, abis itu akan begitu. Begitu seterusnya sampai kapan pun dan dimanapun.

Berat memang  menerima kenyataan, bahwa segala keinginan tidak harus selalu sempurna (berjalan) sesuai kehendak hati. Jalannya hidup tidak ada yang tahu seperti apa. Besok bukan punya kita, toh? Hidup tidak datar. Ada turunan, tanjakan, belokkan, tikungan, persimpangan (untuk memilih), nyasar, dan kembali ke tracknya.  Walaupun berat, mau tidak mau, suka tidak suka harus diterima juga. Ya sudahlah, semua ada saatnya. Saya jadi teringat ucapan filsuf besar Islam, Al Ghazali (1058-1111), yang berkata laisa fil imkaani mimma kanna, (Tidak ada yang lebih baik dari apa yang telah terjadi). Yaa, apapun yang terjadi saat ini, bahwa memang ini lah yang paling baik. Yah, harus diterima, harus disyukuri, dan harus diyakini. Selalu berusaha untuk berbaik sangka dengan apapun yang terjadi saat ini. Yakinlah, pasti semua ada saatnya. Mungkin waktunya bukan sekarang, tapi nanti. Nanti saat kita siap menerima semuanya, menunggu saat yang tepat yang telah diatur oleh Sang Pencipta.

Hidup pasti berubah, dan perubahan itulah yang tak akan lekang oleh jaman. Perubahan datang silih berganti. Hanya semangat yang berkobar dan sikap mental pantang menyerah yang akan memastikan perubahan itu ke arah yang kita ingini. Selama hayat masih dikandung badan wajib rasanya kita mengoptimalkan semua yang kita miliki. Besok bukan punya kita, besok pasti berubah. Yakinkan dalam hati yang mendalam segala apapun yang kita ikhtiarkan pasti akan mendapat balasanya atau ganjaran yang setimpal. Tenangkan hati dan yakini semua ini belum berakhir, pasti ada 'jalan'nya, dan pasti ada saatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar