Setiap dari kita pasti punya
keinginan. Punya mimpi yang indah, punya
cita-cita yang luhur, dan punya harapan yang baik. Semua itu pasti ada disetiap
pikiran dan hati kita. Yaa memang karena dengan itulah kita hidup, hidup untuk
memperjuangkan mimpi, cita-cita, dan harapan yang kita miliki. Kita semangat,
kita optimis, kita bergairah dalam hidup karena mengejar itu semua. Mengejar
yang selama ini kita inginkan dan dambakan.
Wajar rasanya bila kita ‘ngotot’
untuk memperjuangkannya. Keinginan wajib hukumnya untuk diperjuangkan dan diusahakan. Itu sudah harga mati yang
tidak ada penawaran lagi. Namun apakah semua keinginan itu harus sesuai dengan
kehendak kita? Sesuai rencana kita? Ini
yang berat, memang tidak mudah untuk menerima kenyataan. Ketika keinginan belum
seperti yang kita ingini. Tidak semua keinginan berjalan sesuai dengan rencana
yang telah kita atur, sedemikian rupa alurnya. Nanti setelah ini saya akan
begini dan begitu. Setelah itu, hal ini yang akan saya lakukan. Abis ini akan
begini, abis itu akan begitu. Begitu seterusnya sampai kapan pun dan dimanapun.
Berat memang menerima kenyataan, bahwa segala keinginan
tidak harus selalu sempurna (berjalan) sesuai kehendak hati. Jalannya hidup
tidak ada yang tahu seperti apa. Besok bukan punya kita, toh? Hidup tidak
datar. Ada turunan, tanjakan, belokkan, tikungan, persimpangan (untuk memilih),
nyasar, dan kembali ke tracknya.
Walaupun berat, mau tidak mau, suka tidak suka harus diterima juga. Ya
sudahlah, semua ada saatnya. Saya jadi teringat ucapan filsuf besar Islam, Al
Ghazali (1058-1111), yang berkata laisa
fil imkaani mimma kanna, (Tidak ada yang lebih baik dari apa yang telah
terjadi). Yaa, apapun yang terjadi saat ini, bahwa memang ini lah yang paling
baik. Yah, harus diterima, harus disyukuri, dan harus diyakini. Selalu berusaha
untuk berbaik sangka dengan apapun yang terjadi saat ini. Yakinlah, pasti semua
ada saatnya. Mungkin waktunya bukan sekarang, tapi nanti. Nanti saat kita siap menerima semuanya, menunggu saat yang tepat yang telah diatur oleh Sang Pencipta.
Hidup pasti berubah, dan perubahan
itulah yang tak akan lekang oleh jaman. Perubahan datang silih berganti. Hanya
semangat yang berkobar dan sikap mental pantang menyerah yang akan memastikan
perubahan itu ke arah yang kita ingini. Selama hayat masih dikandung badan
wajib rasanya kita mengoptimalkan semua yang kita miliki. Besok bukan punya
kita, besok pasti berubah. Yakinkan dalam hati yang mendalam segala apapun yang
kita ikhtiarkan pasti akan mendapat balasanya atau ganjaran yang setimpal.
Tenangkan hati dan yakini semua ini belum berakhir, pasti ada 'jalan'nya, dan
pasti ada saatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar