Yupp kembali lagi menulis mengenai Jodoh. Mungkin ini tulisan
terakhir saya mengenai jodoh. Dimana dua tulisan sebelumnya membicarakan
mengenai jodoh. Bingung juga sih mau nulis apalagi mengenai jodoh. Mungkin
tulisan yang sederhana ini lebih bersifat tanya jawab atau hasil dari saya
mendengarkan atau mengamati cerita berbagai teman, sahabat, bahkan
keluarga sendiri mengenai jodoh. Kemudian
dari cerita-cerita itu saya ‘iseng’ coba untuk merangkumnya atau paling tidak dapat mengambil pelajaran dari cerita-cerita yang ada.
Kegelisahan yang ada mengenai penantian akan hadirnya seorang jodoh yang diimpikan memang tidak dapat dinafikkan. Rasanya melihat teman-teman dan para sahabat banyak sudah menikah semakin menambah kegelisahan yang terjadi. Berulang kali ditanyai oleh para sahabat dan para keluarga "Mana nih pasangannya, kok ga dibawa". Semakin gelisah lah perasaan itu terjadi. Ya kaan? belum lagi umur yang semakin bertambah, sementara disatu sisi khilal mengenai jodoh belum lah menampakan tanda-tanda yang menggembirakan. Nah bila sudah seperti ini terkadang munculah prasangka-prasangka buruk terhadap segala keadaan bahkan dalam kondisi yang ekstrem berprasangka buruk kepada Sang Pencipta. "Kenapa tak KAU hadirkan saat ini? Kapan waktunya tiba? Kenapa KAU masih buat ku harus menunggu?"
Apa pun yang terjadi cobalah mulai sekarang buang jauh-jauh prasangka buruk dengan Sang Pencipta. Mengapa jodoh kita tidak kunjung hadir atau khilal akan kehadiran sang jodoh pun tak nampak jua. Kalau memang belum dikasih kita mau bilang apa? Mau kita paksa gitu? Massa iya Tuhan mau kita paksa? Kita sebagai manusia saja ga enak kalo dipaksa. Apalagi Tuhan? Kurang ajar kan namanya maksa-maksa Tuhan. Jangan pernah memaksa Tuhan menjodohkan kita dengannya. Mungkin saja tuhan tidak mempertemukan dengan nya dalam ikatan pernikahan. Yakinlah, bahwa Tuhan telah mempersiapkan jodoh terindah yang akan menemani kita sampai akhir hayat kita. Oleh karena itu jauhkan lah sikap su’udhon pada Allah. Buanglah prasangka-prasangka yang buruk kepada apapun dan kepada siapaun.
Selalu percaya dan
yakinilah dari lubuk hati yang paling dalam bahwa, seberapa pun besar rintangan
dan cobaan yang menghampiri kita. Sejauh apapun jarak yang ada. Sekeras apa pun
hati untuk ditaklukan. Seangkuh apapun perasaan untuk diluluhkan. Sehebat apa
pun ujian yang akan datang menerpa. Kalau memang jodoh pasti akan ketemu juga. Kalau memang jodoh pasti ada saja 'jalannya' yang akan mempertemukan.
Jangan terlalu merisaukan yang tidak perlu dirisaukan. Karena segala apa yang
kita risaukan belum tentu terjadi. Tuhan Maha Tahu, kekasih seperti apa yang
terbaik dan yang paling kita butuhkan dengan kepribadian kita.
‘ Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyenangi sesuatu padahal itu tidak bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak'. (QS: 2:216). Oleh karena itu buat apalah kita sok tahu atau sotoy. Toh ada yang lebih Maha Tahu dan Maha Berkuasa atas segala sesuatunya. Mulai sekarang pasrahkanlah segala sesuatunya biarkan semua berjalan sesuai dengan sekenario-NYA. Ranahnya manusia hanya menjalankan, bukan menentukan apalagi memaksakan.
Lantas, timbul
pertanyaan kenapa tak dihadirkan oleh Tuhan saat ini jodoh kita? Bukan kah itu
hal yang sangat mudah? Mungkin Tuhan masih mencari, memilah,dan memilih jodoh
mana yang paling pas dan mantab untuk kita. Hehe. Tidak ada salahnya untuk
menunggu. Sambil menunggu sambil memperbaiki kualitas diri. Yaa nggaa? Ketika
jodoh yang dinantikan belum juga hadir, tunggulah dengan terus memperbaiki
kualitas diri ini, Mungkin tuhan sedang menanti diri kita ideal (saleh)
terlebih dahulu, baru berkenan mendatangkan kekasih yang halal dan ideal
(shaleh) untuk kita. Sebaik-baiknya sikap menantikan jodoh yang ideal (shaleh) ialah
dengan memperbaiki kualitas diri dan dipertegas dengan Doa yang dimohonkan. Berbaik sangkalah kepada hal apapun dan kepada
siapa pun. Ketika kita mengharapkan
dipertemukan jodoh yang ideal (shaleh), berusahalah mulai sekarang untuk menjadi
jodoh yang ideal (shaleh) untuk orang lain
Sebagaimana rezeki,
jodoh memang ditangan Tuhan, tapi kalau engga dicari, dijemput dan
diperjuangkan dengan sepenuh hati. Ya udah jodohnya ditangan Tuhan terus deh.
Kita engga akan pernah tahu jodoh kita siapa, maka berusahalah mencari,
menjemput, dan memperjuangkan yang terbaik. Menantikan jodoh, rezeki, bahkan
kematian bukan hanya pasrah diam menunggu saja. Nantilah dengan perilaku dan perangai
yang baik, berprasangka yang baik, dan memohon yang baik. Percayalah Tuhan
hanya menjodohkan manusia dengan orang yang tepat baginya. Ingatlah bahwa, Tuhan
akan mengirimkan jodoh yang kita butuhkan, bukan jodoh yang kita ingini. Waahhula’alam Bish Shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar