Minggu, 24 Maret 2013

(Rahasia) Jodoh



Jodoh memang rahasia Allah SWT, kita tidak pernah tahu siapa yang akan menjadi pendamping kita untuk menemani sisa hidup kita di dunia. Banyak orang tua yang mengatakan jangan sampai salah memilih jodoh, jodoh itu akan menentukan seperti apa kehidupan kita nantinya. Kalo dipikir-dipikir benar juga yaa apa yang dikatakan orang tua kita. Mungkin diantara kita punya banyak cerita mengenai misteri jodoh. Ada yang sudah dekat bertahun-bertahun, eh tapi malahan menikahnya dengan orang lain. Ada yang sudah sangat yakin bahwa dialah orang terakhir dalam hidup kita, eh ternyata tidak direstui oleh orang tua. Ada yang baru saja berkenalan, tanpa membuang waktu lama langsung siap menikah. Bahkan ada yang sudah bertunangan dan berencana menikah, namun karena suatu hal dan lainnya akhirnya kandas dan ternyata menikah dengan orang yang berbeda. Mungkin inilah misteri (rahasia) jodoh.

Namun, bukan berarti jodoh itu rahasia Allah, maka lantas kita hanya tidur-tiduran atau ongkang-ongkang kaki menunggu jodoh kita datang dari langit. Rasanya tidak ada cerita yang seperti itu. Mustahil. Manusia diperintahkan untuk berusaha sebaik mungkin, untuk terus mencari dan menemukan yang terbaik. Apa iya jodoh akan datang dengan sendirinya. Dengan berdoa seharian langsung datang, gitu. Bagi saya jodoh itu layaknya seperti rezeki harus dicari, ditemukan, dikejar, diperjuangkan, dan sesudah itu dijaga. Ingat kata terakhir, sesudah itu dijaga. Nah berarti, kalau ada pasangan yang berpisah, berarti bukan jodohnya. Karena masing-masing tidak menjaga jodohnya sampai maut memisahkan. Ada banyak orang yang mengatakan, yah nanti juga ketemu lah sama jodoh kita kalo emang sudah waktunya bertemu. Terus ada yang bilang lagi: jalanin aja dulu, liat aja nanti, liat aja kedepannya, nanti juga ketemu, dan ga usah di arep-arep lah itu. Iya memang tidak ada salahnya juga berpandangan seperti itu. 

Namun apakah ia se-sederhana itu menyikapinya. Bagi saya tidak sesederhana itu. Segala sesuatunya harus dipersiapkan. Kita mau makan saja harus menyiapkan sendok, piring, dan garpu. Apalagi menikah, suatu hal yang sangat esensial untuk kehidupan kita kedepannya. Untuk itu tidak ada salahnya juga untuk mempersiapkan diri dari sekarang untuk menjadi pribadi yang siap bertemu dengan jodohnya. Jodoh yang selama ini kita idam-idamkan dan kita minta kepada Maha Pencipta. Terus timbul pertanyaan, bentuk kesiapannya itu seperti apa? Iya bersiap-siap lah untuk memantaskan diri ini untuk siap bertemu dengan jodoh yang kita selalu minta kepada Allah SWT. Nah kan pasti kita kalo minta jodoh, yang sempurna tuh. Minta jodoh yang luar biasa lah pokoknya. Jodoh yang bener-bener sesuai keinginan lah. Misalnya bagi seorang wanita, hampir sebagaian besar wanita di dunia ini, termasuk teman-teman saya yang wanita pasti menginginkan laki-laki yang bertanggung jawab, seiya sekata dan seperbuatan, pantang menyerah (gigih) dan yang paling penting memiliki iman dan taqwa yang baik. Tapi yang ga malu-maluin juga sih kalo dibawa kondangan. hehehe. Nah, kalo mengingingkan laki-laki yang seperti itu pantaskanlah diri ini untuk bisa menjadi pendamping laki-laki yang seperti itu. Bersiaplah untuk dicari dan dipilih untuk menjadi pendamping laki-laki yang seperti itu. Ingat rumus yang dulu: segala sesuatu yang baik akan bertemu dengan yang baik pula. 

Terus caranya seperti apa? Kita akan menemukan jodoh kita yah seperti apa adanya pribadi kita. Kualitas pribadi kita akan sangat menentukan jodoh kita nantinya. Untuk itu teruslah berusaha memperbaiki kualitas diri kita tanpa henti dan tanpa lelah. Keyakinan itu lah yang perlu kita tanamkan pada diri ini, terutama untuk diri saya sendiri. Dalam bahasa firmannya: Wanita yang baik, untuk laki-laki yang baik, begitu juga sebaliknya laki-laki yang baik untuk wanita yang baik (QS: Annur:26). Bila sudah tau akan hal ini untuk apa kita ragu lagi, bila memang belum bertemu dengan jodoh kita, persiapkanlah diri ini untuk selalu menjadi pribadi yang baik. Nah untuk itu marilah bertanya pada diri kita masing-masing, apakah ia kita selama ini sudah menjadi wanita atau laki-laki yang baik? Yang tau hanya diri kita. Bila kita sudah merasa baik, disitulah titik bahwa kita ternyata belum baik. Karena tidak pernah ada manusia yang pernah merasa sudah baik. Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf. Karena memperbaiki kualitas diri adalah suatu proses yang tidak pernah selesai. Untuk itu selalu pantaskanlah diri ini untuk siap bertemu dengan jodoh yang selama ini idam-idamkan.

Jadi pada intinya, jodoh kita itu akan linear seperti apa diri kita. Artinya jodoh kita itu layaknya cermin bagi pribadi kita. Dimana saat kita bercermin yang tampak adalah apa adanya kita, bukan yang lain. Cermin itu bersih dan cermin itu tidak akan pernah keliru menampilkan yang bukan ditampakkan. Begitu juga dengan kita bila kita sudah berusaha menjadi baik, (pasti) akan dipertemukan dengan yang baik pula. Maha Pencipta pun seperti itu, tidak akan pernah keliru menyiapkan jodoh yang terbaik untuk kita selama kita berusaha untuk menjadi pribadi yang baik dan terus meminta yang terbaik. Kita akan menemukan jodoh kita yah seperti apa adanya kita. Kualitas pribadi kita akan sangat menentukan jodoh kita nantinya. Wallahu a'lam Bish-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar