Kemana saja kaki ini
melangkah, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih cantik, lebih tampan,
lebih kaya, lebih alim, dan tentu saja lebih bahagia dari kita. Itulah realitas
kehidupan. Sang pencipta pun menciptakan kita dengan keunggulan, kemampuan, dan
keunikan yang berbeda. Tidak ada manusia super, serba bisa, tanpa celah, tanpa cacat, dan
tanpa kesahalan. Semua pasti memilki kekurangan dan kelebihannya tersendiri.
Kita tidak akan bisa menjadi manusia yang tanpa celah, tanpa cacat, atau serba
terlihat sempurna. Rasanya mustahil hal itu bisa terjadi.
Kita punya kelebihan
karena orang lain memilki kekurangan. Begitu juga sebaliknya, kekurangan kita
adalah karena adanya kelebihan orang lain. Disinilah letak keadilan Sang Pencipta yang Maha
Adil agar kita bisa mensyukuri dan menerima segala kelebihan dan kekurangan
kita yang telah diberikan. Bersyukur dan berterimakasih atas segala karunia dan
kelebihan yang diberikan. Dan bisa bersabar (menerima) dengan segala kekurangan
dan keterbatasan yang kita miliki.
Sangat keliru rasanya
bila kita selalu melulu membandingkan diri kita dengan orang lain. Sibuk
memikirkan kesuksesan teman, sibuk memikirkan kebahagian teman, sibuk memikirkan kelebihan teman, sementara disisi lain kita
melupakan diri sendiri. Cobalah sejenak kita merenungkan keberhasilan yang
sudah pernah kita raih. Karena sekecil apa pun keberhasilan itu, sudah
sepatutnya disyukuri dan dinikmati. Bohong rasanya bila dalam hidup ini kita
tidak pernah sukses. Sukses naik kelas, sukses lulus ujian, sukses bisa melanjutkan sekolah lagi, sukses memiliki
pekerjaan, sukses memilki pasangan yang di idam-idamkan atau sukses memiliki keturanan
yang lucu-lucu dan pintar-pintar. Nah kan, jadi tidak ada alasan untuk tidak
mensyukuri kesuksesan kita. Terkadang kitanya saja yang selama ini menganggap ‘remeh’
segala kesuksesan kita yang mengakibatkan kita menjadi ‘lupa’ bersyukur.
Oleh karena itu,
jadikanlah kecemburan kita sebagai hal yang positif. Yaitu sebagai pemicu untuk
meraih kesuksesan diri kita sendiri. Bukan malahan meracuni hidup kita dengan
perasaan yang berburuk sangka. Karena, menurut orang bijak hidup adalah sebuah seni untuk bisa mensyukuri
dan bersabar atas segala apa yang telah digariskan untuk kita. Kita tidak perlu
sama dengan orang lain. Apalagi kita harus memaksakan diri menjadi orang lain.
Kita adalah kita. Yakin kan dalam hati kita punya kelebihan dan keunikan yang
tidak orang lain miliki. Cukup lah sudah, membandingkan diri kita dengan orang
lain. Karena dimana bumi dipijak disitu pasti ada yang lebih dari kita. Namun
satu hal yang pasti kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa? Jadikan lah
kesuksesan orang lain sebagai pelajaran untuk kita untuk menjadi pribadi yang
lebih baik juga. Kita bisa belajar dari apapun, termasuk belajar dari kesuksesan
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar