Hidup memang tidak akan pernah lepas dari masalah.
Baik masalah yang dihadapi sekarang atau masalah yang telah berlalu. Mengingat
dan mengenang masa lalu, kemudian meratapi atas kekeliruan yang berada di
dalamnya merupakan suatu kesia-siaan. Bayangkan saja itu sama artinya dengan
membunuh semangat, memupuskan harapan, dan mengubur masa depan yang belum
terjadi. Kita memang punya kenangan indah masa lalu yang nampaknya sulit untuk
dilupakan. Namun pada kenyataan sekarang bahwa kita hidup pada saat ini, bukan
masa yang lalu.
Walaupun hidup itu
perpindahan dari suatu masalah ke masalah lain. Namun, hidup ini tidak boleh
hanya jadi kumpulan masalah. Bagi saya hidup itu ibaratnya seperti naik roller coster, naiknya tinggi sekali dan
turunnya juga mengagetkan. Namun apa, terkadang baru saja kita berada diatas,
eh malahan tau-tau sudah dibawah saja. Oleh karena itu, hidup kita hanya
sebentar dan sudah sepantasnya kita menikmatinya. Kegembiraan dan kesuksesan
harus lebih mendominasi hidup ini daripada masalah yang hanya membuat kita
lelah. Oleh karena itulah untuk menghilangkan masalah itu, kadang kita perlu
dan harus melupakannya. Tentu masalah disini konteksnya luas. Bagaimana anda
menginterpretasikannya. Apa pun lah itu yang bisa mengganggu pikiran anda. Yang
membuat jenuh dan serba salah.
Lupa tentu dalam hal
ini dilihat dari sisi yang konstruktif (membangun). Artinya lupa yang bersifat
positif. Ialah berusaha untuk merelakan yang memang sudah terjadi. Lupa yang
positif ialah memiliki kerelaan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Untuk
itulah kita harus belajar lupa secara baik dan benar. Terkadang kita harus
menyelesaikan masalah dengan melupakannya. Melupakan tentu bukanlah
satu-satunya jalan untuk membebaskan diri kita dari masalah yang membelit.
Bahkan, barangkali sebagaian orang ada yang menganggap terlalu menyederhanakan
keadaan yang begitu memang rumit. Tetapi
bila melulu memikirkan satu masalah tertentu saja jadi membuat kita capek,
lemah, dan terlihat payah. Meskipun bukan satu-satunya jalan, tapi tak apalah
sekali waktu kita perlu melupakan masalah.
Sayang rasanya bila
hidup harus melulu memikirkan masalah-masalah yang telah berlalu. Kita harus bergerak
dan berlari melupakan kekeliruan yang menaungi kita pada masa-masa yang lalu.
Sudah cukup mengingat yang lalu-lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Ambil
pelajarannya, tinggalkan segala yang menyesakkan hati. Sampai kapan pun kita
tidak akan pernah bisa mengulang perputaran waktu yang sudah terjadi. Hari
kemarin telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi
ditengah-ditengah kita. Keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali.
Kegalauan pun tidak akan dapat mengubahnya kembali. Semuanya telah terjadi dan
berakhir. Wajar ada rasa penyeselasan dan kekecewaan yang teramat dalam. Atas
kekeliuran atau setengah hati dalam usaha yang kita lakukan. Penyesalan memang terkadang selalu
datang diakhir. Jangan sampai penyelasan
jadi mengganggu kita dalam beraktifitas. Kita yang paling bertanggungjawab untuk
diri kita sendiri. Bukan orang lain. Tidak perlu memikirkan masa depan akan
seperti apa, karena semuanya masih ghaib.
Kita hidup pada hari ini, sudah selayaknya kita berjuang yang terbaik pada hari
ini.
Buat apa memikirkan
yang sudah terjadi. Tidak pantas untuk selalu kita ingat. Sebab, episode masa
lalu itu sudah berakhir (end).
Relakan lah apa yang sudah terjadi. Bersiaplah menjalankan episode selanjutnya.
Ada banyak alasan untuk sesekali kita melupakan masalah, agar kita tidak terus
menerus berada dalam keterpurukan dan kegelisahan hidup. Buat apa terus menerus
memikirkan yang sudah pergi dan sudah hilang. Bila seperti itu kita hanya akan
merusak atau mengacaukan hari-hari kita, yang seharusnya kita nikmati dengan
tenang dan penuh kegembiraan. Ingat kehidupan tidak akan selalu berada pada
kondisi yang sama terus menerus. Hari-hari pasti berganti. Kekecewaan akan
segera berganti menjadi kebahagian. Begitu juga kebahagian tidak akan terus
berada disekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar