Jumat, 14 Desember 2012

Ketika Harus Melupakan(nya)

Hidup  memang tidak akan pernah lepas dari masalah. Baik masalah yang dihadapi sekarang atau masalah yang telah berlalu. Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian meratapi atas kekeliruan yang berada di dalamnya merupakan suatu kesia-siaan. Bayangkan saja itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan harapan, dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Kita memang punya kenangan indah masa lalu yang nampaknya sulit untuk dilupakan. Namun pada kenyataan sekarang bahwa kita hidup pada saat ini, bukan masa yang lalu. 

Walaupun hidup itu perpindahan dari suatu masalah ke masalah lain. Namun, hidup ini tidak boleh hanya jadi kumpulan masalah. Bagi saya hidup itu ibaratnya seperti naik roller coster, naiknya tinggi sekali dan turunnya juga mengagetkan. Namun apa, terkadang baru saja kita berada diatas, eh malahan tau-tau sudah dibawah saja. Oleh karena itu, hidup kita hanya sebentar dan sudah sepantasnya kita menikmatinya. Kegembiraan dan kesuksesan harus lebih mendominasi hidup ini daripada masalah yang hanya membuat kita lelah. Oleh karena itulah untuk menghilangkan masalah itu, kadang kita perlu dan harus melupakannya. Tentu masalah disini konteksnya luas. Bagaimana anda menginterpretasikannya. Apa pun lah itu yang bisa mengganggu pikiran anda. Yang membuat jenuh dan serba salah.

Lupa tentu dalam hal ini dilihat dari sisi yang konstruktif (membangun). Artinya lupa yang bersifat positif. Ialah berusaha untuk merelakan yang memang sudah terjadi. Lupa yang positif ialah memiliki kerelaan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Untuk itulah kita harus belajar lupa secara baik dan benar. Terkadang kita harus menyelesaikan masalah dengan melupakannya. Melupakan tentu bukanlah satu-satunya jalan untuk membebaskan diri kita dari masalah yang membelit. Bahkan, barangkali sebagaian orang ada yang menganggap terlalu menyederhanakan keadaan yang  begitu memang rumit. Tetapi bila melulu memikirkan satu masalah tertentu saja jadi membuat kita capek, lemah, dan terlihat payah. Meskipun bukan satu-satunya jalan, tapi tak apalah sekali waktu kita perlu melupakan masalah.

Sayang rasanya bila hidup harus melulu memikirkan masalah-masalah yang telah berlalu. Kita harus bergerak dan berlari melupakan kekeliruan yang menaungi kita pada masa-masa yang lalu. Sudah cukup mengingat yang lalu-lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Ambil pelajarannya, tinggalkan segala yang menyesakkan hati. Sampai kapan pun kita tidak akan pernah bisa mengulang perputaran waktu yang sudah terjadi. Hari kemarin telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi ditengah-ditengah kita. Keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali. Kegalauan pun tidak akan dapat mengubahnya kembali. Semuanya telah terjadi dan berakhir. Wajar ada rasa penyeselasan dan kekecewaan yang teramat dalam. Atas kekeliuran atau setengah hati dalam usaha yang kita  lakukan. Penyesalan memang terkadang selalu datang diakhir.  Jangan sampai penyelasan jadi mengganggu kita dalam beraktifitas. Kita yang paling bertanggungjawab untuk diri kita sendiri. Bukan orang lain. Tidak perlu memikirkan masa depan akan seperti apa, karena semuanya masih ghaib. Kita hidup pada hari ini, sudah selayaknya kita berjuang yang terbaik pada hari ini. 

Buat apa memikirkan yang sudah terjadi. Tidak pantas untuk selalu kita ingat. Sebab, episode masa lalu itu sudah berakhir (end). Relakan lah apa yang sudah terjadi. Bersiaplah menjalankan episode selanjutnya. Ada banyak alasan untuk sesekali kita melupakan masalah, agar kita tidak terus menerus berada dalam keterpurukan dan kegelisahan hidup. Buat apa terus menerus memikirkan yang sudah pergi dan sudah hilang. Bila seperti itu kita hanya akan merusak atau mengacaukan hari-hari kita, yang seharusnya kita nikmati dengan tenang dan penuh kegembiraan. Ingat kehidupan tidak akan selalu berada pada kondisi yang sama terus menerus. Hari-hari pasti berganti. Kekecewaan akan segera berganti menjadi kebahagian. Begitu juga kebahagian tidak akan terus berada disekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar