Kata-kata
diatas memang membingungkan untuk dimengerti. Kita punya harapan tetapi disuruh
untuk tidak terlalu berharap. Ketika saya bertanya kepada ibu saya beliau
berkata: maksudnya harapan itu penting, tetapi sedikit realistis lebih baik.
Nanti dikhawatirkan takutnya “keblinger”. Itu kata ibu saya, mungkin ada
benarnya juga. Judul diatas terinspirasi ketika sahabat saya mengirimkan short messeage service (SMS) kepada saya seperti ini “Berharap
boleh, tetapi jangan berharap-harap, Masbroh”. Singkat namun sangat dalam bila
dimaknai. Sebelumnya kita berdiskusi mengenai sesuatu topik yang cukup hangat.
Nah dari situlah tulisan ini terlahir. Saya memaknai dalam kata-kata itu dan
berpikir tentang kata-kata itu. Coba anda baca dalam-dalam dan bila perlu
ulangi kata-kata ini “Boleh Berharap, tetapi jangan berharap-harap”.
Boleh
berharap, tetapi jangan berharap-harap dapat dimaknai dengan mudah ialah bersikap
tengah-tengah. Iya bersikap tengah-tengah dalam hal apapun dan aktivitas apapun. Misalnya bagi anak
muda jaman sekarang, bersikap tengah-tengahlah dalam mencari pekerjaan yang
diimpikan, bersikap tengah-tengahlah mencari pasangan hidup yang selama ini
(sedang) diperjuangkan, bersikap tengah-tengahlah dalam memperjuangkan hubungan
anda dengan calon (istri atau suami) anda dikemudian hari atau bersikap
tengah-tengah dalam mencari beasiswa sekolah keluar negeri yang selama ini
dicita-citakan. Hal ini bukan mengajak kita untuk bersikap menyerah tanpa usaha,
melainkan kita diwajibkan disuruh berusaha (Ikhtiar)
dalam hal apapun (QS.Ar-Ra’d:11). Artinya apa, usaha (Ikhtiar) itu harga mati dan tidak ada penawaran akan hal itu
(pasti). Perlu kita ingat bahwa takdir itu ialah, ujungnya usaha! Maksudnya jangan
pernah menyebut ini takdir dan itu takdir tanpa usaha yang mendalam. Selain itu
juga mumpung kita masih muda semua harus diperjuangkan dari sekarang.
Perjuangan kita sekarang akan sangat menentukan tingkat kemapanan dan kewibawaan
kita dimasa yang akan datang. Selain itu akan menentukan kita berada di
klassemen mana dalam posisi kehidupan di dunia. Meminjam istilah sepakbola, dalam
dunia kehidupan. Kita mungkin saja berada di posisi papan atas (amin), papan
tengah (gapapa deh), papan bawah (mudah-mudahan tidak), bahkan siap-siap
terdegradasi (jangan sampai). Memang antara kata menyerah dan realistis itu
beda tipis. Tetapi sedikit realistis, mungkin lebih nyaman dihati. Biarkan
masa depan datang dengan sendirinya, datang dengan jalan dan takdirnya
masing-masing.
Harapan itu penting, bahkan harapan itu jantungnya tubuh ini bergerak. Mungkin kasarnya, kita lebih baik tidak usah hidup bila tidak punya harapan. Apalah arti hidup tanpa harapan. Tidak semangat, tidak bergairah, bahkan cenderung monoton. Namun harapan yang terlau over (tak kunjung tercapai) dikhawatirkan malah membuat demotivasi dalam menjalankan kehidupan. Bahkan bisa saja membuat cape hati dan pikiran. Ingatlah semua sudah mempunyai takarannya masing-masing sudah ada yang Maha Mengatur. Misalkan ketika anda larut dalam memikirkan sesuatu yang menyesakkan hati anda, maka semakin lama perasaan anda semakin buruk. Karena setiap pikiran itu sejatinya akan menyeret kepada pikiran lain sampai ketingkat dimana kegelisahan anda menjadi tidak masuk akal. Kalau sudah begitu jangan harap kita bisa menikmati kehidupan yang indah ini yang ada hanya kita hanya bisa bingung (gundah, gulana, gelisah, gamang, dan galau: 5G).
Harapan itu penting, bahkan harapan itu jantungnya tubuh ini bergerak. Mungkin kasarnya, kita lebih baik tidak usah hidup bila tidak punya harapan. Apalah arti hidup tanpa harapan. Tidak semangat, tidak bergairah, bahkan cenderung monoton. Namun harapan yang terlau over (tak kunjung tercapai) dikhawatirkan malah membuat demotivasi dalam menjalankan kehidupan. Bahkan bisa saja membuat cape hati dan pikiran. Ingatlah semua sudah mempunyai takarannya masing-masing sudah ada yang Maha Mengatur. Misalkan ketika anda larut dalam memikirkan sesuatu yang menyesakkan hati anda, maka semakin lama perasaan anda semakin buruk. Karena setiap pikiran itu sejatinya akan menyeret kepada pikiran lain sampai ketingkat dimana kegelisahan anda menjadi tidak masuk akal. Kalau sudah begitu jangan harap kita bisa menikmati kehidupan yang indah ini yang ada hanya kita hanya bisa bingung (gundah, gulana, gelisah, gamang, dan galau: 5G).
Berikap
moderat dan tengah-tengah dalam urusan apapun (dunia dan akhirat) penting bagi
semua orang. Bahkan kita harus berada di berada ditengah-tengah (bijak atau
adil) (QS. Al-Baqaraah:143). Tidak boleh berlebih-lebihan dan tidak boleh
teledor. Bersikap yang sedang-sedang sajalah dalam menangani segala urusan
(pekerjaan), mencintai orang lain (pasangan), menilai segala sesuatu ataupun
oranglain, dan memperlakukan orang lain. Sedang-sedang sajalah dalam hal apapun
dengan tidak mempersulit setiap persoalan. Baik itu kepada diri sendiri,
keluarga, maupun pasangan. Tidak boleh ada tambahan, kesia-siaan dan pemborosan
yang melebihi standar-standar norma-norma yang ada (QS. Al-Isra’:27). Juga
tidak boleh ada kekurangan dan keteledoran yang bisa melenyapkan orang-orang
baik. Bersikaplah tengah-tengahlah (moderat) dalam hidup kita. Bersikap
tengah-tengah sajalah dalam mengharapkan pekerjaan yang diimpikan. Bersikap
tengah-tengah sajalah dalam mengharapkan cinta orang lain. Bersikap
tengah-tengahlah dalam mengejar dan mengusahakan sesuatunya apapun itu.
Berikut ini sikap contoh tengah-tengah. Dermawan adalah perangai yang berada ditengah-tengah antara kikir dan boros. Sabar adalah tengah-tengah antara kekuatan dan ketakutan. Penyantun adalah perangai yang berada ditengah-tengah antara apriori (masa bodoh) dan temperamental (mudah marah). Senyum adalah tengah-tengah antara cemberut dan tertawa. Pemberani adalah tengah-tengah antara ceroboh dan pengecut. Terakhir, janganlah terlalu lunak, hingga anda mudah diperas dan jangan pula terlalu keras hingga anda mudah pecah bahkan hancur. Yang paling penting jangan pernah takut untuk mempunyai harapan, karena dengan harapan kita ada di dunia. Selalu tumbuh kembangkanlah harapan kita, koreksi bila harapan kita sedikit keluar jalur. Tanamkan dalam hati ini, bahwa harapan yang kita punyai sekarang akan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang besar. Setelah itu bersikap lah tengah-tengah dengan harapan besar yang kita punyai. Semangat!
Berikut ini sikap contoh tengah-tengah. Dermawan adalah perangai yang berada ditengah-tengah antara kikir dan boros. Sabar adalah tengah-tengah antara kekuatan dan ketakutan. Penyantun adalah perangai yang berada ditengah-tengah antara apriori (masa bodoh) dan temperamental (mudah marah). Senyum adalah tengah-tengah antara cemberut dan tertawa. Pemberani adalah tengah-tengah antara ceroboh dan pengecut. Terakhir, janganlah terlalu lunak, hingga anda mudah diperas dan jangan pula terlalu keras hingga anda mudah pecah bahkan hancur. Yang paling penting jangan pernah takut untuk mempunyai harapan, karena dengan harapan kita ada di dunia. Selalu tumbuh kembangkanlah harapan kita, koreksi bila harapan kita sedikit keluar jalur. Tanamkan dalam hati ini, bahwa harapan yang kita punyai sekarang akan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang besar. Setelah itu bersikap lah tengah-tengah dengan harapan besar yang kita punyai. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar